Selasa, 02 Maret 2021
00 : 00 NAMANYA ADIK, POT!
Sabtu, 25 Januari 2020
Hilang
Kamis, 01 Agustus 2019
02 Agustus
Tanggal ini selalu mengingatkanku tentangmu.
Tentang wajahmu, suaramu, senyummu, tertawamu, bahkan semua tentangmu.
Saat kau berulang tahun, aku selalu memandangi langit. Menitipkan rinduku pada Tuhan untukmu.
Saat aku dalam masa terbaikku, atau bahkan disaat terpurukku.
Aku selalu menutup mata, dan membayangkan kau duduk disampingku.
kita berdua saja.
dan akhirnya kau akan berkata bahwa semua akan baik-baik saja.
Ayah,
Terima kasih untuk semuanya,dan selamat ulang tahun.
Kau akan tetap dan selalu menjadi Ayah yang terbaik untukku.
Aku merindukanmu.
Senin, 01 Juli 2019
SENJA KEDUA
Sabtu, 27 April 2019
Surat Untukmu, Kakek-ku.
Teruntuk kakek,
Hai kek, Apa kabar? Bagaimana diatas sana? Apa kau bertemu dengan Ayah. Disana pasti menyenangkan.
Kali ini aku ingin menulis surat untukmu, Karena aku sangat merindukanmu. Walaupun dulu kita tidak terlalu sering bertemu, dan aku hanya mengenalmu sampai saat aku SMP.
Tetapi kau tahu, aku hampir semua tentangmu. Tentang kepribadianmu, tentang caramu menjalani dan bertahan hidup, tentang bagaimana kau berfikir dan memutuskan sesuatu.
Ah, kakek pasti sudah bisa menebak, darimana aku bisa tahu semuanya itu.
Iya, Ibu yang menceritakan semuanya kek. Hampir beberapa waktu kami berbicara tentangmu. Dan yang aku tahu, Ibu pun sangat merindukan sosokmu.
Kek, aku menyesal tidak bisa berbicara banyak denganmu. Andai kau masih ada, aku pasti selalu sharing denganmu. Aku ingin bertukar pikiran tentang hidup, tentang sejarah, dan tentang semuanya. Karena Ibu bercerita bahwa kau adalah sosok yang cerdas dan berwibawa.
Aku juga tahu dari Ibu bahwa kakek juga suka menulis. Aah, aku ingin sekali membaca semua tulisanmu.
Kek, terima kasih sudah membagi semua cerita hidupmu melalui Ibu. Kelak, ketika aku memiliki anak. Aku pasti akan menceritakan hal yang sama tentangmu pada cucumu nanti. Seperti yang Ibu lakukan.
Karena kau sumber inspirasiku.
Tenang dan berbahagia disana ya kek, suatu kelak kita pasti akan bertemu kembali.
Dari cucumu, yang selalu jadi penggemar beratmu.
Lia.
Minggu, 06 Januari 2019
Selasa, 16 Oktober 2018
20:56
Sudah lama tidak bercengkrama pada bulir hujan.
Pada desau angin.
Pada langit sore.
Dan pada pendar lampu jalanan malam hari.
'Kau begitu sibuk', tanyanya
'Apakah realita sudah membungkammu?' Ujarnya kembali.
Ah,
Dasar pengkhianat.