Beberapa minggu lalu, saya dan mama pergi berbelanja ke
pasar swalayan dimana kami biasa belanja bulanan. Saya memang paling seneng kalo
udah diajak ke pasar swalayan yang satu itu, kenapa? karena saya udah tahu
tempat-tempat dimana tempat sayur,buah, dll. Jadi, waktu berbelanja pun jadi
lebih singkat hehehe. Akan tetapi, hari itu.. betapa alangkah kagetnya saya
(tepatnya sedikit terperangah) dengan kondisi didalam tempat itu, semuanya
berubah-bah-total, malah saya sempet bilang ke mama saya, “kok bisa berubah gini ?” Memang sih sebelumnya saya melihat tempat itu lagi dilakukan perbaikan,
tapi saya ngga tau kalo sama dalem-dalemnya juga . Alhasil, saya agak bingung
juga waktu nyari-nyari barang yang dibutuhin, biasanya ditempat sana, jadi
pindah ke sini. Bener-bener bikin (agak) sedikit ribet. Ketika pulang saya pun mikir, jadi agak males ke tempat itu lagi, tapi setelah berkali-kali kembali kesana. Akhirnya,
saya mulai terbiasa dan mulai menikmati (kembali) berbelanja disana.
Begitu juga dengan saya, banyak yang sedang saya pikirkan
akhir-akhir ini. Mengenai semua “bidang” yang ada dalam kehidupan saya. Semua
yang terjadi tidak bisa dijelaskan dan saya juga tidak bisa mencari tahu
penjelasannya. Yang saya bisa jalani sekarang hanyalah... tetap melangkah dan menjalani
hidup saya dengan berusaha menyesuaikan diri dengan 'this new normal' life.
Saya menulis ini bukan maksud untuk mengeluh atau apapun.
I'm fine. This 'new normal' life is okay tho'. Saya belajar banyak hal walaupun
dengan susah payah dan 'banjir bandang'. Saya sadar ini semua hanya soal waktu
dan proses.
Philip Yancey mengatakan di bukunya 'What Good is God?'
bahwa banyak orang yang berusaha memperbaiki dan kembali pada kenormalan
hidupnya yang dulu setelah sebuah masalah atau tragedi. Padahal jauh lebih baik
untuk menyesuaikan diri dengan kenormalan yang baru. Menyesuaikan ritme hidup
yang berubah dan menikmatinya.
Jadi itu yang saya coba lakukan. Mencoba menemukan ritme
hidup saya yang sekarang dan menikmatinya. Lagipula, Tuhan itu baik, karena dia memberikan teman-teman baik yang mendukung saya. Teman-teman itu
saya kenal sejak saya memasuki 'the new normal'.
It's true that where God leads, He provides.
Saya pernah sekali mengatakan pada teman saya bahwa saya
kangen dengan kehidupan saya yang dulu. I miss the old times. Then he wisely
answered "You will get new 'times'. 'Times' that will become another old
times."
Iya, bener banget. Buat apa saya tetap fokus pada masa lalu
saya. Itu semuanya hanyalah 'those good old times' yang saya syukuri dan
sekarang tugas saya adalah membuat semua moment saat ini menjadi 'another those
good old times' kalau di masa depan nanti saya melihat ke belakang.
Toh, saat ini banyak sukacita-sukacita baru yang Tuhan bawa
ke dalam hidup saya dan ini semua gak bisa terjadi tanpa saya memasuki era 'the
new normal'. Sukacita-sukacita kecil yang saya syukuri.
Semua yang terjadi dalam hidup kita pasti mengajak kita
untuk bersyukur. Kebahagiaan itu selalu ada, tapi semua balik pada keputusan
kita untuk mau melihatnya atau tidak.
Saat ini saya sedang belajar untuk melihat
kebahagiaan-kebahagiaan tersebut atau bahkan menciptakan kebahagiaan
kecil/excitement saya sendiri. Misalnya olahraga bersama keluarga saat weekend. Jadi selama saya menjalani minggu tersebut, saya
akan 'fokus' pada kebahagiaan kecil yang bakal terjadi saat weekend.
Bisa juga dengan membaca buku yang sudah ditinggal lama.
Saat ini saya lagi berusaha menghabiskan What Good is God? karya Philip Yancey.
Ada beberapa poin yang saya dapatkan dari buku tersebut. Kesibukan kadang
menyita perhatian saya dari mempelajari hal-hal yang utama. Saya gak mau kalau
saya sampai lupa belajar bersama Tuhan dan malah fokus mengejar hal-hal yang
fana. Jadi sebisa mungkin saya akan menciptakan waktu membaca saya sendiri.
Good books, good music, and a cup of coffee. Yay!
Intinya rasa takut dan gentar itu pasti ada, tapi kita bisa
memilih buat mengalahkannya. Ciptakan kebahagiaan kecil dan nikmati semua
moment saat ini. Segala hal tidak berlangsung selamanya kok, mau itu momen yang
menyenangkan atau menyebalkan sekalipun. Kita hanya harus belajar dan percaya
pada Tuhan, bahwa segalanya itu terjadi demi kebaikan kita dan tidak lepas dari
kontrolNya.
Bersyukur bahwa akan ada masanya nanti kita akan kembali
menjadi lebih baik. Just keep your faith.
So do not fear, for I am with you; do not be dismayed, for I
am your God. I will strengthen you and help you; I will uphold you with my
righteous right hand - Isaiah 41:10
But seek first His kingdom and His righteousness, and all
these things will be given to you as well. - Matthew 6:33