Kamis, 02 Agustus 2012

Happy Birthday, Dad! ♥



 My father doesn't tell me how to live. He lives, and let me watch him do it. ~

Dia lah papa. Aku memanggilnya dengan sebutan itu karena beliau sangatlah aku. Wataknya sebagian besar tercermin dalam diriku. Ketidaksabaran. Kami paling tidak suka menunggu, dan kami juga tidak suka membuat orang lain menunggu. Keras kepala untuk hal – hal yang kami yakini dalam pikiran kami. Cepat. Dalam banyak hal, tiap hari, kemanapun ia pergi, apapun yang ia lakukan, ia tergolong sangat cepat bergerak. Makan. Dia sangat suka makan, dan begitulah aku. Ketika kami berdua disatukan untuk makan, kami pasti tidak akan memperdulikan orang – orang sekitar.

Aku menyebutnya papa karena kami berbeda. Kami bertolakbelakang dalam banyak hal, berdebat akan beberapa prinsip yang kami anut. Dia dewasa dan banyak pertimbangan. Menurutku dia dilatih untuk matang sebelum waktunya. Beliau mewarisi watak ayahnya. Ia harus menjadi pemimpin dan penolong bagi saudara – saudaranya, dan itu yang ia lakukan semasa beliau hidup. Di lain pihak, aku sangat bergantung. Ya bergantung padanya. Sering sekali bermanja – manja, merayu bila ada sesuatu yang kuinginkan. Kami berbeda. Aku sering menangis dalam hari - hari ku, di tempat pribadiku. Sedangkan Ia jarang, atau bahkan tidak pernah menangis, setidaknya di hadapanku.

Dialah papa. Aku menyebutnya bangga karena cinta kasihnya yang dulu saat masih di usia remaja tidak dapat kupahami. Aku tidak diperbolehkan ini itu, tidak boleh pergi ketempat yang dia tidak tahu. Tapi sekarang aku mengerti, semua itu karena dia menganggap aku sebagai titipan Tuhan yang amat berharga, yang harus ia jaga dan pertanggungjawabkan. Kasih sayangnya yang  membuatku aman, membuat aku tidak takut lagi.

Dialah papaku, karena dia sumber inspirasiku.Banyak hal yang aku pelajari dalam dirinya, bagaimana ia selalu mengutamakan kepentingan orang lain terlebih kepentingannya sendiri. Dia yang selalu tidak hitung-hitungan dalam memberikan bantuan, apapun dan kepada siapapun itu. Dia yang selalu tersenyum dan ramah terhadap semua orang yang ditemuinya. lebih dari itu, Dia seseorang yang sangat menyayangi keluarganya. 

Dialah papaku, karena dia yang mengingat dengan jelas, masa – masa indah pertumbuhanku. Sejak aku dilahirkan, terdiam saat dinyanyikannya lagu tidur, belajar berjalan, tumbuh besar, dan ah..Papa yang tau kebiasaan nakalku. Papa yang tahu semua apa yang kusukai dan tidak kusukai. Papa yang selalu membawaku kemanapun ia pergi. Seorang Papa yang pergi pagi-pagi dengan celana pendeknya ke sekolah, demi mengetahui apakah aku diterima disekolah itu atau tidak. Papa yang selalu mengantar-jemput kami sekolah,dengan cerita barunya setiap pagi. Ia adalah Papa yang selalu membantu dan memberiku dorongan ketika aku ingin menyerah saat mengerjakan sesuatu,dan  ia tersenyum seolah ingin berkata “pasti bisa”. Dia adalah ayahku. Ia marah terhadap orang – orang yang malas, tetapi menyenangi orang yang berjuang dan tidak putus asa. Dia bukan orang yang suci, dia juga pernah melakukan kesalahan. Dia meminta maaf dan memperbaiki diri.

Hari ini tanggal 2 Agustus, tepat hari ulang tahunnya. Sejak kepergiannya 8 tahun lalu, kalau dihitung, sekarang beliau berumur 58 tahun. Pagi hari tadi aku dan mama membicarakan mengenai dia, kami penasaran, seperti apa wajahnya apabila dia masih ada, apakah rambutnya sudah semakin memutih, apakah keriputnya sudah tampak. Entahlah, tapi didalam ingatanku, dia tetap sama, seorang papa yang selalu kuingat jelas wajah dan suara tertawanya.

Itulah Dia, Ayahku, raganya memang sudah tidak ada, tetapi semua mengenainya, baik teladan dan pelajaran yang ia berikan selalu ada dan tertanam dalam hati kami anak-anaknya.

"Dad, Every year, your birthday always reminds me of how grateful I am that you are my father. Happy Birthday,dad! Just want you to know, that your daughter miss you all the time :) Wherever I go, you always live inside my heart. Thanks for everything, Dad."

I'll always love you! Forever :)

 

Template by BloggerCandy.com