Selasa, 05 November 2013

Sore Itu




Tetesan air mungil dari langit terjatuh perlahan, tidak berniat untuk menyakiti. Kedamaian yang tercipta mengingatkanku akan sesuatu. Suaramu.

Gerimis kecil ini terjatuh lugu, tidak mengerti mengapa harus turun ke bumi. Ia hanya patuh. 

Mungkin di belahan bumi lain, ada mereka yang mengadahkan tangan ke langit dan syukur terbisik karena kehadiran si gerimis kecil.

Alunan merdu yang tercipta dari gerimis mengajakku berlari dan menari untuk meresapi setiap tetesannya, karena kesejukan yang dibawanya menyingkapkan memori terindah tentang kehadiranmu. 

Ingin aku meleburkan diri dengan tetesan hujan, biar mereka yang mengantar aku dan membisikkan rindu ini kepadamu. 

Hujan berakhir dan membawa dingin. Dingin yang tidak menggigit, dingin yang lembut, dingin yang seolah mengajariku bersyukur untuk setiap lukisan pelangi di kanvas langit. 

Pelangi ini membawa damai. Begitu juga tatapanmu. 

Apa benar langit telah mengangkatmu menjadi anak? 

0 komentar:

 

Template by BloggerCandy.com